Hari Minggu, 11 Oktober 2015 bisa dicatat dalam sejarah sebagai tonggak perubahan atau Revolusi Mental bagi masyarakat Kota Warok Ponorogo. Di Gedung Olah Raga (GOR) Singodimejo Ponorogo, Prof Abdul Basith, pak Hepy Trenggono dan Kapten Sar sedang membakar semangat para pemuda untuk memperjuangkan Kemerdekaan dari Penjajahan Produk Asing sebagaimana Bung Tomo, Bung Yamin, Bung Karno, Bung Hata dan para pemuda Indonesia memperjuangkan Kemerdekaan dari Penjajahan Kompeni (VOC). Sekarang kita harus memperjuangkan Kemerdekaan dari panjajahan Company yang sebenarnya sama-sama berarti Perusahaan. Kompeni/ Compagnie (Vereenigde Oostindische Compagnie/ Belanda) dan sekarang Company para pemenang Perang Dunia II yang saat ini mengusai Indonesia. Dengan Baju Kemesaran Warok Ponorogo yang turut berjuang melawan Belanda, di gaungkan kembali untuk mengguncang GOR Singodimejo - Ponorogo.
Dengan mengenakan Pakaian Kebesaran Warok Ponorogo para Tokoh Nasional dan Tokoh Lokal Ponorogo, bersama-sama mendeklarasikan dan mengobarkan semangat Beli Indonesia - Bela Ponorogo.
0 komentar:
Posting Komentar