"Kita ini kan selalu bicara mengenai fisik dan ekonomi. Padahal, kekurangan besar kita adalah Character Building. Oleh sebab itu saya sebut Revolusi Mental," kata Jokowi (Sabtu sore 26/4/2014).
.
Menurut Jokowi, seorang pemimpin bukan hanya menjalankan proyek-proyek pembangunan fisik semata, melainkan mampu membangun pola pikir sekaligus karakter positif di masyarakat.
Jokowi mengatakan, percuma pembangunan fisik tanpa membangun pola pikir masyarakat. Masyarakat bisa hanya menjadi 'follower'.
"Kalau pemimpinnya bisa memberikan contoh, bisa menginspirasi supaya rakyat itu jangan terdorong untuk pesimis. Itulah yang akan saya mulai kali ini," ujar mantan Wali Kota Surakarta.
Pemimpin yang mampu mengubah masyarakatnya menjadi positif, lanjut Jokowi, tak hadir pada pemimpin yang menggunakan cara-cara menyindir, menjelek-jelekan. Menurut Jokowi, pemimpin semacam itu tidak bakal memberikan harapan bagi masyarakat.
Ibarat perangkat elektronik, kata Jokowi, revolusi mental bagaikan piranti lunak yang menjadi otak seluruh pranti kerasnya. "Dulu Bung Karno itu membangun jiwa dulu," ucap Jokowi.
Jokowi mencontohkan sejarah negara Jepang. "Dulu Jepang itu jatuh. Lalu ada restorasi Meiji, langsung meloncat. Saya kita kita ini nanti bisa seperti itu, asal mau," ujarnya.
Jokowi pertama kali menyebut visi dan misi revolusi mental di Metro TV pada Kamis (24/4/2014) lalu. Menurut Jokowi, negara Indonesia adalah negara besar. Namun, masyarakat Indonesia sering tidak percaya diri saat menghadapi tantangan-tantangan zaman. Oleh sebab itu, mindset rakyat Indonesia harus diubah melalui kepemimpinan dirinya.
Revolusi mental yang digaungkan Jokowi untuk memperbaiki mutu Indonesia menyentuh aspek ekonomi, politik, hukum, hingga budaya.
1. Salah satu masalah terbesar kita adalah korupsi.
Perilaku korup atau rusak ini bukan hanya korupsi menggelapkan uang,
tapi juga telah menular hingga ke aspek-aspek kehidupan lain seperti
perilaku tidak antre, pejabat pemerintah yang lalai melayani warga,
sopir di jalanan yang seenaknya sendiri, lansia dan difabel yang tidak
mendapat tempat di angkutan umum, pejabat yang lebih mementingkan pidato
dan seremoni, layanan publik yang tidak manusiawi, dan sebagainya.
Kita perlu mengubah secara drastis karakter negatif yang berlarut-larut
dan menenggelamkan negeri ini saat SDM negara lain berjalan di jalur
yang benar.
2. Meninggalkan mental feodal
Demokrasi adalah bottom-up, sementara feodalisme dan otoritarianisme adalah top-down.
Kita masih dibelenggu oleh feodalisme, dari presiden hingga masyarakat bawah.
3. Modal terbesar kita adalah sumber daya manusia
Percuma kita memiliki kekayaan alam yang melimpah bila kita tidak bisa
mengolahnya secara baik. Bangsa yang maju adalah bangsa yang memiliki
SDM (sumber daya manusia) unggul dan bermental positif, entah mereka
punya SDA (sumber daya alam) melimpah atau tidak.
Di sinilah pentingnya keteladanan. Bila pemimpin kita seenaknya sendiri,
warga pun akan mengikuti mereka. Ini yang sekarang terjadi di
masyarakat Indonesia.
Mental individu dan mental kolektif kita perlu diubah. Kita butuh revolusi mental, segera!
lha ini baru teori apa sudah dilakukan pak? coba kasih contohnya
BalasHapusProses keteladanan SDM tidak akan muncul sesuai harapan bila sistem birokrasinya tidak menunjang proses tersebut. Berbagai kendala pembentukan keteladan tersebut tumbuh dari peraturan yang memayungi kinerja PNS/ASN atau dengan kata lain terdapat cacat keseimbangan dalam penguatan nilai nilai pembentukan SDM PNS dan penguatan nilai nilai penguatan Sistem birokrasi.
BalasHapusPenguatan SDM pemerintah Indonesia banyak dikembangkan oleh kepentingan kepentingan yang tidak berorientasi kepada masyarakat, begitupun juga pengembangan sistem birokrasi tidak berorientasi mempermudah kepentingan masyarakat. Apalagi program Reformasi Birokrasi yang dikembangkan dan dijalankan Kementerian dan Lembaga sampai saat ini hanya menghasilkan laporan administrasi belaka.
Tidak ada satu Menteripun yang pernah menyatakan bahwa kementeriannya telah melakukan reformasi dibidang apa? dan menunjukkan langsung keteladanan apa yang diperoleh dari proses reformasinya? dan keuntungan apa yang diperoleh masyarakat atas reformasi birokrasinya?
Nach Menteri mana yang dapat menolong Jokowi atas program revolusi mentalnya
Agustan mauldy
Bapak Jokowi dan Ibu Puan Maharani,bapak saya membuat sebuah kegiatan dengan tema, Public speaking for character buiding dengan topik, Revolusi menta anak bangsa, membangun karakter kasih sayang,bukan korupsi uang.Proses kegiatan, a=pertanyaan pendamping, bapa saya b-pendapat peserta, c inspirasi atau pencerahan daribapa saya. A Jika kita berbuat baik pada orang lain, berbagi berkat, kasih dan sayang pada sesama, masyarakat, bangsa daan negera, kita telah melakukan terbaik untuk hidup kit asendiri. If we do good thing for other people, for our country, we have done the best thing for our own life. Do you agree? B.... C.Jika kita berbuat baik, berbagi kasih sayang dan berkat bagi sesama, masyarakat daan bangsa dan negara , kita telah melakukan yang terbaik untuk hidup kita di dunia dan diakhirat.Semua agama mengajarkan bahwa ada hidup setelah hidup ini,hidup disurga atau neraka.Setelah kematian, kita akan diadili untuk masuk surga atau neraka. Pengadilan akhirat, bukan berdasarkan harta yang kita miliki. Pengadilan akhirat berdasarkan belas kasih Allah dan amal kasih kita pada sesama selaama hidup ini Jadi kalau kita berbuat baik pada sesama, masyarakat, bangsa dan negara dengan membawa berkat, berbagi kasih sayang, kita telah melakukan yang terbaik untuk hidup kita sendiri selama hidup ini dan setelah hidup ini.Nasihat Jawa mengatakan OJO LEREN GAWE APIK KANGGO SAPA WAE If we do good thing for other people, we have done the best thing for our life in this life and after this life. maih ada sepuluh pertanyaan dan inspirasinya untuk pencerahan dan revolusi mental anak bangsa. Mohon bantuan bapak Presiden dan Ibu Puan Maharani untuk mendukung kegiatan bapak saya ini. Maturnuwun,
HapusHampir 1thn revolusi mental di mulai, tapi contoh yg kami lihat dari pemimpin malah kebalikan dari yg ditulis diatas.
BalasHapuskakean omong tok pak,kami kecewa!!!
BalasHapussaya cuman orang desa yang gak ngerti tentang politik, dans saya juga hanya bisa melihat :) apa yang terjadi saat ini, kalau di telaah secara benar benar revolusi mental yang di gadang gadang pak presiden sudah terlihat salah satunya meninggalkan mental feodal :) salah satunya bapak presiden kita tidak gila hormat yang saya tau mungkin anda merasakannya baik yang suka membully atau hanya bisa berkomentar tentang beliau, yang kedua penghalang kemajuan presiden kita kita pernah melarang siapapun berkomentar tentang kinerja beliau artinya masyarakat selangkah lebh maju, melhirkan borikrasi dan penyebab kebodahan kita sudah berhasil dengan tidak adalagia ncaman untuk bagi yang berkomentar pedas biarpun ke pada presiden, dan seharusnya yang berkomentar juga paham akan yang pak presiden inginkan setelah anda berkomentar atau mengkritik pemerintah yaitu meninggalkan kebiasaan selallu berharap ketergantungan, dengan demikian sebenarnya bapak predisen yakin kemampuan masyarakat indonesia itu lebih dari pada biasanya yang selalau minta di bantu marilah kira jadi seoarang yang mandiri dan meninggalkan pemikiran kritis, negara maju bukan hanya pemimpinnya saja yang maju tapi di mulai dari rakyat yang ingin berjuan untuk memajukan negara, salam warga negara indonesia.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapussetuju revolusi mental adalah jawaban
BalasHapusrevolusi mental artinya merubah cara pandang tentang berbagai masalah, lalauperubahan cra pandang itu dijadikan inspirasi dan motivasi untuk melakukan suatu perubahan atau suatu tindakan.Contoh soal, pada umumnya orang berpandangan, bekerja adlah untuk mengumpulkan uang sebanyak banyaknya dengan berbagai cara.untuk rvoulis mental bekerjsa atau memangku jabatan adalah kesempatan untuk amal ibadah, melakukan yang terbaik untuk diri sndiri, untuk keluarga, untuk sesma untuk lembaga tempat bekerjadengan jujur dan disiplin.Berkeja atau memangku jabatan bukan unutk mengumpullkan uang melalui korupasi uang melain berbagi kasih sayang, berkat dan kebaiakan kebaikan
Hapus