PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) secara resmi mencanangkan Gerakan Nasional
Revolusi Mental. Pencanangan ini bertepatan dengan upacara HUT Korps
Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke-43, (Senin 1/12/2014) yang
digelar di Lapangan Monas .
Kepada 15000 undangan, Presiden Jokowi meminta Korpri agar menjadi
aparat yang melayani kejayaan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Seluruh
anggota Korpri harus mempercepat perubahan melalui revolusi mental
aparatur sipil negara.
"Korpri harus tinggalkan mentalitas priyayi, dan bagaimana memberikan
pelayanan yang makin cepat, tepat dan murah serta mudah," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan, Korpri harus memahami tugas dan fungsinya dalam
melaksanakan penataan birokrasi sehingga menjadi birokrasi yang bersih,
kompeten, dan mampu melayani masyarakat lebih cepat. Korpri sepatutnya
menjadi birokrasi yang melayani dengan cepat, dan sepenuh hati untuk
kejayaaan bangsa dan kesejahteraan rakyat.
Untuk mewujudkan birokrasi yang bersih dan melayani masyarakat tanpa
pamrih, seluruh anggota Kopri perlu mempercepat perubahan mindset dan
cultureset melalui revolusi mental aparatur sipil negara. Apalagi
pemerintah telah menetapkan visi dan misi pemerintah kabinet kerja
2014-2019 yakni terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan
berkepribadian berdasarkan gotong royong.
"Korpri sebagai organisasi yang mewadai PNS harus menjadi teladan bagi
perubahan, menjaga kode etik profesi, standart pelayanan profesi," ujar
Jokowi.
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Kemenpan-RB) Yuddy Chrisnandi mengatakan, meskipun
pencanangan gerakan nasional revolusi mental tersebut tidak dilaksanakan
secara simbolik, namun penerapannya sudah dilakukan selama ini.
"Sudah jelas bahwa sekarang kita menerapkan gerakan nasional revolusi
mental, jadi tidak lagi harus menggunakan hal-hal yang simbolik seperti
penekanan tombol sirene, pelepasan balon atau penyerahan pataka,"
katanya.
Menurut Yuddy, hal simbolik tersebut hanya digunakan pada zaman birokrat
bermental priyayi, sehingga saat ini ketika sudah berada di zaman
birokrat yang merakyat sudah tidak diperlukan lagi.
"Ya kalau pencanangan secara otomatis gerakan tersebut sudah bergulir di
tengah masyarakat karena programnya pun sudah disiapkan beserta
instrumennya," ujarnya.
Dia mengatakan, instrumen gerakan nasional revolusi mental tersebut
sudah sebagian besar dijalankan oleh aparatur sipil negara, sehingga
hari ini hanya dipertegas kembali oleh Presiden Jokow Widodo bersamaan
dengan momentum HUT Korpri.
"Salah satu revolusi mental termasuk dalam pencanangan gerakan nasional yang tidak menggunakan simbolik apapun,"ujarnya.
Dia menambahkan revolusi mental ini dimulai dengan hal-hal yang kecil
dan sederhana namun manfaatnya sangat besar bagi peningkatan pelayanan
publik.
0 komentar:
Posting Komentar